Gaji Pas-Pasan Bukan Halangan! Perjuangan Nabung Umroh dari UMR 4 Juta yang Bikin Haru

Kisah inspiratif keluarga muda nabung Umroh dengan gaji UMR Rp4 juta. Strategi, simulasi tabungan, dan doa jadi kunci kesuksesan

Biaya umroh sering kali jadi alasan banyak orang mundur sebelum melangkah. Apalagi buat pasangan muda dengan gaji UMR, membayangkan angka puluhan juta terasa berat. Tapi, cerita Naufal dan Zahra bisa jadi inspirasi. Pasangan ini buktikan bahwa gaji Rp4 juta per bulan bukan penghalang untuk mewujudkan mimpi suci ke Tanah Haram.

Awal Perjalanan: Niat yang Tumbuh dari Obrolan Malam

Suatu malam, setelah menidurkan anak mereka yang baru berusia dua tahun, Zahra berkata pelan, “Mas, aku punya mimpi. Suatu hari, kita bisa Umroh bareng, bawa si kecil juga.”

Naufal menatap istrinya sambil tersenyum. “Aku juga ingin itu, Ra. Tapi gaji kita kan cuma UMR, cukup buat hidup aja sudah syukur.”

Namun, Zahra tidak menyerah. “Kalau kita nunggu mapan, mungkin nggak pernah jadi berangkat. Mending kita mulai aja, meski sedikit-sedikit.” Kalimat sederhana itu akhirnya jadi titik balik.

Komitmen: Menyisihkan di Awal, Bukan Sisa

Sejak bulan berikutnya, begitu gaji Rp4 juta cair, mereka langsung menyisihkan Rp800 ribu ke rekening khusus tabungan Umroh. “Kalau nunggu sisa, pasti nggak akan ada sisa,” kata Naufal tegas.

Awalnya berat, karena kebutuhan rumah tangga terasa lebih mepet. Tapi mereka belajar mengatur ulang gaya hidup: masak sendiri daripada sering makan di luar, batasi nongkrong, dan lebih selektif belanja.

“Setiap kali liat saldo tabungan nambah, meski cuma Rp800 ribu, rasanya kayak dapet hadiah besar,” ujar Zahra.

Godaan dan Ujian di Tengah Jalan

Nggak mudah bagi mereka. Pernah suatu kali motor rusak parah dan butuh biaya besar. Saat itu, Naufal sempat berpikir mengambil tabungan Umroh. Tapi Zahra mengingatkan, “Mas, kalau kita goyah sekarang, bisa-bisa niat ini berhenti di tengah jalan.”

Mereka pun mencari solusi lain: pinjam ke saudara, jual barang yang sudah jarang dipakai, dan alhamdulillah masalah bisa teratasi tanpa menyentuh tabungan suci mereka.

Strategi Anggaran Kecil tapi Konsisten

Mereka membagi gaji bulanan dengan pola sederhana:

  • 50% (Rp2.000.000) untuk kebutuhan harian rumah tangga

  • 20% (Rp800.000) untuk tabungan Umroh

  • 20% (Rp800.000) untuk transportasi, sosial, dan cicilan kecil

  • 10% (Rp400.000) untuk dana darurat

Dengan cara ini, meski pas-pasan, tabungan Umroh tetap berjalan.

Berikut simulasi perhitungan yang mereka lakukan:

Bulan ke-
Tabungan per Bulan
Total Tabungan

6

Rp800.000

Rp4.800.000

12

Rp800.000

Rp9.600.000

18

Rp800.000

Rp14.400.000

24

Rp800.000

Rp19.200.000

30

Rp800.000

Rp24.000.000

36

Rp800.000

Rp28.800.000

40

Rp800.000

Rp32.000.000

Dalam waktu 3 tahun lebih, mereka bisa mengumpulkan Rp32 juta—jumlah yang cukup untuk biaya Umroh standar.

Doa dan Harapan yang Jadi Bahan Bakar

Ada malam-malam ketika Naufal merasa lelah bekerja dan sempat goyah. “Apa nggak keburu tua, Ra, kalau kita harus nunggu sampai tabungan penuh?”

Zahra menggenggam tangannya sambil berkata, “Allah سبحانه وتعالى nggak lihat besar kecilnya gaji kita, tapi lihat kesungguhan kita. Yakin deh, selama kita istiqomah, waktunya pasti datang.”

Kata-kata itu selalu jadi bahan bakar mereka. Doa-doa kecil di sela salat, tangisan haru di sepertiga malam, semuanya jadi penguat agar mereka nggak menyerah.

Saat Impian Mulai Mendekat

Tiga tahun berjalan, tabungan sudah mendekati Rp30 juta. Raut wajah Zahra selalu berbinar setiap kali mengecek saldo. “Mas, kita sebentar lagi bisa wujudkan doa-doa kita,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Naufal hanya bisa menunduk penuh syukur. Semua pengorbanan—menahan diri dari gaya hidup konsumtif, menolak ajakan liburan, bahkan jual barang kesayangan—akhirnya terbayar dengan manis.


Penutup

Cerita Naufal dan Zahra membuktikan bahwa Umroh bukan hanya milik orang berduit besar. Siapa pun yang punya niat, tekad, dan kesabaran bisa mewujudkannya. Mulailah dari yang kecil, sisihkan tabungan di awal gajian, dan jangan biarkan godaan mengalahkan niat suci.

Ingatlah, setiap rupiah yang kamu simpan bukan sekadar uang, tapi langkah nyata menuju panggilan Allah سبحانه وتعالى. Jadi, jangan takut bermimpi. Karena meski gaji UMR, kalau niat kuat, perjalanan Umroh pasti bisa tercapai. Yakinlah, suatu hari nanti kamu juga akan meneteskan air mata haru di depan Ka’bah, menyadari semua perjuangan akhirnya membawa keindahan yang tak ternilai.

Dan saat itu tiba, semua pengorbanan demi biaya umroh terasa begitu indah dan layak diperjuangkan.

Last updated